Pages

Search engine

Kamis, 23 Desember 2010

Mengatasi Deraan Cemas

Hampir semua orang pernah cemas. Hanya saja ada yang parah sampai merasa sulit tidur dan sering deg-degan. Semas sesungguhnya adalah perasaan yang muncul disaat orang sedang menghadapi masalah atau tekanan hidup.
Perasaan cemas sangat mengganggu bila menjadi berlarur-larut dan tidak wajar. Bahkan, perasaan itu bisa sampai tak terkendali dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Penelitian-penelitian psikosomatik terus membuktikan bahwa perasaan cemas yang berlarut-larut, cenderung melahirkan akibat fisik maupun psikologis yang tidak diharapkan. Sikap ini muncul akibat tidak terpuaskannya kebutuhan akan rasa aman.
Orang-orang yang diliputi perasaan tidak aman cebderung bertingkah laku dengan cara yang justru akan membuat rasa tidak aman mereka semakin parah. Artinya, mereka bertingkah laku dengan cara yang mengakibatkan orang lain tidak menyukai atau menolak mereka. Akibatnya, mereka semakin merasa tidak aman.
Ada banyak cara yang menunjukkan rasa tidak aman. Sebagian orang yang merasa tidak aman menjadi pemalu atau menarik diri dari pergaulan. Atau, sebagian lagi malah menjadi garang, agresif, dan jahat. Kecemasan bisa tersekap oleh malu yang tidak perlu. Rendahnya pengertian masyarakat membuat orang menjadi peka dan malu atas kecemasannya. Karena takut ditertawakan maka orang yang sedang dihantui kecemasan secara diam-diam menyembunyikan perasaannya itu selama mungkin. Bahkan kalau pun perasaan itu sulit disembunyikan lagi, mereka tetap tidak mau mengakuinya. Mereka hanya mengeluh sakit kepala atau berdebar-debar jantungnya.
Lau, mengapa seseorang bisa menjadi sosok pencemas “berat”? memang ada latar belakang tertentu yang bisa membuat seseorang mudah diderarasa cemas. Menurut Tony Smith dalam bukunya ‘Fears and Phobias” , hal ini bisa terpola karena didikan orang tua. “anak yang sering dipaksa, cenderung akan menjadi sosok pencemas. Sedangkan bimbingan orang tua dalam mengatasi masalah akan menumbuhkan keteguhan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan kehidupan selanjutnya,” Demikian smith.
Ada beberapa penyebab munculnya kecemasan yang tidak wajar. Kelainan ini cenderung dialami dalam sebuah keluarga. Sebagian diturunkan secara genetis. Sebagian lain melalui contoh. Hal ini bissa juga merupakan bekas dari suatu pengalaman dahsyat. Orang tua yang pencemas bisa melahirkan anak-anak yang pencemas pula. Disamping itu, orang yang introvert cenderung lebih sulit mengatasi kecemasannya. Mereka lebih suka menyimpan kegundahannya sendiri daripada harus mengutarakannya kepada orang lain, kendati itu orang terdekatnya sekalipun.
Smith ber[pendapat, yang paling bisa menolong seseorang mengatasi kecemasannya adalah teman atau kerabat yang bisa menjadi pendengar yang baik dan pendapatnya bisa dihormati. Orang yang bisa memahami perasaan kita serta bisa memberikan perspektif. Kita bisa mempelajari caranya mengatasi kecemasan. Kalau seseorang yang sedang dilanda kecemasan sulit mengutarakan perasaannya kepada orang-orang terdekatnya, maka peran ini juga bisa digantikan oleh psikiater, perawat atau pekerja sosial yang mau mendengarkan keluh kesah orang yang sedang cemas.
Cara lain yang perlu ditempuh adalah dengan senantiasa membawa segala kecemasan yang dirasakan ke dalam doa.
Begaimanapun selalu ada jalan untuk mengatasi kecemasan.
Percaya, “segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis